Inilah Lima Pemenang Proposal Eagle Awards
breaking news 01.39
Tahun ini Awards Documentary Competition Metro TV 2011 kembali digelar. Dengan mengambil tema “Bagimu Indonesia”, kompetisi beasiswa pembuatan film dokumenter ini telah memilih lima proposal yang dipilih juri untuk diwujudkan menjadi film. Pemilihan pemenang berlangsung lewat Pitching Forum di hadapan Dewan Juri pada hari Sabtu (02/07) lalu di Grand Studio Metro TV.
Kelima proposal tersebut telah menyisihkan 222 proposal lain yang dikirim dari berbagai penjuru negeri. Setelah dipilih sepuluh proposal terbaik yang kemudian dipresentasikan melalui pitching, muncullah lima nama pemenang.
Adapun juri yang bertugas menentukan sepuluh peserta yang berhak melakukan presentasi adalah adalah Liyanto Luseno (Produser/Sutradara Film Dokumenter), Erwin Setiawan (Current Affairs Manager Metro TV), Siane Indriani (Praktisi Media) dan Jon Don Bosko (Produser News Magazine Metro TV).
Sedangkan dalam Pitching Forum, Dewan Juri yang bertugas menentukan lima orang yang keluar sebagai juara adalah Radhar Panca Dahana (Sastrawan, Budayawan an Praktisi Media), M. Abduh Aziz (Produser, Sutradara Film Dokumenter), Nan Achnas (Produser & Sutradara Film), Dr. Yudi Latif (Direktur Reform Institute), dan Kioen Moe (Project Officer Eagle Awards, Metro TV).
Lima finalis terbaik tersebut akan menerima beasiswa untuk mengikuti pelatihan dan memproduksi film dokumenter mulai dari pra-produksi hingga pasca-produksi yang dipandu oleh pembuat film dokumenter profesional.
“Jika memungkinkan kami berharap 10 finalis ini diberikan beasiswa semua. Karena ide mereka benar-benar bagus dan bisa menggerakan masyarakat atau pemerintah untuk melakukan perubahan,“ ujar Radhar Panca Dahana, salah seorang juri.
Berikut adalah daftar proposal pemenang:
1. Adeus, Timor Lorosae!! - karya Muhammad Zulfi Ifani dan Kurnia Rahmad Dhani dari Sleman, Yogyakarta. Tentang perjuangan pengungsi Timor-Timur yang memilih tetap menjadi WNI.
2. Garam ku Tak Asin Lagi – karya Azhari dan Jamaluddin Phonna dari Nanggroe Aceh Darussalam. Kegelisahan janda-janda Aceh yang membuat garam, produk garam lokal mereka kalah saing dengan garam import.
3. Pahlawan Pesisir Pantai – karya Belo dan Septian Saleres Bunai dari Timika, Papua. Ibu-Ibu yang berjuang untuk memberi penyuluhan tentang kesehatan ibu melahirkan di Timika. Karena suliatnya medan warga kesulitan mengakses tenaga medis di Papua, dan adat melahirkan di pinggir pantai bertahan sampai sekarang.
4. Presiden Republik Abu-abu – karya Mutiara Paramitha Andika dan Afief Riyadi dari DKI Jakarta. Kisah warga kampong Beting, di Koja, Jakut yang tidak mendapat pengakuan sebagai warga negara Indonesia.
5. Sekolah Hutan – karya David Suryadi dan Roberto Satyady dari Padang Panjang, Sumatera Barat. Perjuangan mempertahankan sekolah komunitas di kawasan Mentawai.
Kelima finalis Eagle Awards Documentary Competition 2011 ini akan mengikuti workshop yang diadakan tanggal 4 s.d 12 Juli 2011. Proses pengambilan gambar untuk masing – masing kelompok akan dilakukan selama 10 hari, dari pertengahan hingga akhir Juli,sedangkan proses editing akan dilakukan selama 23 hari pada bulan Agustus.kapanlagi.com
