Kronologi Penculikan Briptu Viko Panjaitan

Posted by damm11 breaking news 20.55

MEDAN - Selang sehari pasca 'penculikan' Briptu Viko, pelaku penembakan CS BRI Cabang Utama Medan, keluarga korban penembakan mengaku mengetahui keberadaan pelaku dari dua orang keluarga yang tak sengaja melihat keberadaan Briptu Viko di salah satu warnet di Komplek Asia Mega Mas pada Sabtu sore kemarin.

Berikut penuturan salah seorang keluarga korban, Khaidir Sulaiman, kepada Okezone, Minggu (31/07/2011).

"Sekitar pukul 13.30 WIB, ada saudara saya bernama Heri mengabarkan kalau Viko berada di dekat warnet. Saudara saya bilang dia diantar sama ibunya menggunakan sepeda motor. Jujur kami sekeluarga nggak percaya, karena setahu kami Viko berada di tahanan," terangnya pada Okezone.

"Tapi setengah jam kemudian, saudara lain lagi yang bekerja sebagai juru parkir mengaku kalau melihat Viko di warnet itu. Kebetulan memang keluarga kami banyak di sana," sambungnya.

Mengetahui hal itu, keluarga korban langsung berangkat ke lokasi. Sebelum nekat membawa paksa Briptu Viko dari warnet tersebut, keluarga juga mengaku mendatangi dua lembaga penegak hukum untuk memberitahukan keberadaan pelaku yang berkeliaran. Namun tidak mendapat jawaban yang memuaskan.

Hingga akhirnya keluarga nekat membawa paksa Briptu Viko ke kediaman mereka di Percut Sei Tuan. Di sana keluarga mengikat tangan dan kaki tersangka.

Selang satu jam, barulah Briptu Viko dijemput oleh petugas kepolisian berpakaian preman. Kemudian dibawa ke Polresta Medan untuk menjalani pemeriksaan.

"Terus terang kami kecewa sama polisi yang datang itu. Karena menurut kami, dia datang bukan atas nama lembaga melainkan perintah orang tua Viko, yang merupakan Dir Tahanan dan Barang Bukti Poldasu, W. Panjaitan. Sekarang kami sudah tidak tahu di mana Viko," terangnya.

Peristiwa penembakan terjadi pada Mei lalu di Kantor BRI Cabang Utama Medan, Jalan Putri Hijau. Saat itu, Briptu Viko yang merupakan Satuan Pam Obvit Polresta Medan, bercanda dengan mengarahkan senjata api miliknya ke seorang cleaning service, Muhammad Dermawan. Nahas, ternyata senjata api jenis SS1 itu tidak terkunci, yang memuntahkan peluru ke dada korban hingga akhirnya tewas.okezone.com