NADER AND SIMIN, A SEPARATION

'NADER AND SIMIN, A SEPARATION'
Satu lagi film Iran yang berhasil membuktikan kualitasnya kepada dunia: NADER AND SIMIN, THE SEPARATION [JODAEIYE NADER AZ SIMIN]. Film ini berhasil meraih penghargaan Best Picture dalam 61st Berlin International Film Festival pada tanggal 10—20 Februari 2011 yang lalu. Akting para pemainnya pun tidak luput dari penghargaan dengan memperoleh Silver Bear kategori Best Actress dan Best Actor untuk seluruh cast yang ada. Ditambah dua penghargaan lagi, yaitu The Competition Prize of the Ecumenical Jury dan The Berliner Morgenpost Readers Prize. Kemenangan ini menempatkan film ini sebagai film Iran pertama yang berhasil membawa pulang piala Beruang Emas tersebut.
Meskipun mengambil latar di Iran, pesan film ini begitu universal. Berkisah tentang kehidupan pasangan Nader (Peyman Moaadi) dan Simin (Leila Hatami), yang berada di ambang perceraian. Keinginan Simin adalah meninggalkan Iran agar putrinya, Termeh (Sarina Farhad), dapat tinggal di tempat yang lebih layak. Sayangnya, niat tersebut tidak disetujui oleh Nader yang ingin tetap tinggal demi menjaga ayahnya yang menderita Alzheimer. Perbedaan pendapat ini membuat Simin memutuskan untuk pindah ke rumah ibunya dan meninggalkan Nader serta Termeh.
Sepeninggal Simin, Nader memutuskan menyewa pengasuh untuk ayahnya, Razieh (Bayat). Razieh merupakan perempuan muda yang sedang hamil dan memiliki suami pemarah, Hodjat (Hosseini). Ia menerima pekerjaan ini tanpa berkonsultasi terlebih dulu dengan suaminya, suatu hal yang harus dilakukan perempuan di negara ini. Pada satu waktu, Razieh harus menghadiri pertemuan dengan dokternya sehingga ia memutuskan untuk mengikat dan mengunci ayah Nader. Nader marah ketika menemukan ayahnya dalam kondisi pingsan karena terjatuh. Ia mengusir Razieh keluar sehingga menyebabkan perempuan ini jatuh dari tangga dan harus kehilangan janinnya. Konflik semakin menarik karena pengadilan tidak hanya dihadapi oleh Nader, tetapi juga Razieh karena didakwa menyiksa seorang pria tua.
Film Ini premier pada tanggal 9 Februari 2011 di 29th Fajr International Film Festival di Tehran dan memenangkan penghargaan Crystal Simorghs untuk Best Director, Best Screenplay, Best Cinematographer, Best Sound Recorder, dan The Audience Favourite Film Award.
Untuk pengembangan film ini sendiri, Farhadi tidak butuh waktu lama. Hanya memakan waktu setahun untuk menulis kisahnya yang sudah lama mengendap di otak Farhadi. Sama seperti film-film Farhadi yang lain, NADER AND SIMIN, THE SEPARATION pun tidak mendapat bantuan dari pemerintah Iran. Menurut kritikus, selain akting para pemainnya, film ini juga diperindah melalui sinematografi Mahmood Kalari. Tidak hanya itu, editing Hayedeh Safiyari pun membuat film dua jam ini tidak terasa membosankan.
Leila Hatami, pemeran Simin, merangkum keseluruhan pesan film ini dalam satu kalimat. "The film is about a human being and his weaknesses and faults and how you can be right in a situation but at the same time harm others," ungkap aktris yang lahir pada 1 Oktober 1972 tersebut.kapanlagi.com

Posted by damm11 on 12.32. Filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0

0 komentar for NADER AND SIMIN, A SEPARATION

Leave comment

FLICKR PHOTO STREAM

blog-indonesia.com

2010 Ada-Sih. All Rights Reserved. - Designed by Damm11