Perempuan Cenderung Kena Penyakit Kelamin?
Gaya Hidup 11.44
Sebuah penelitian baru menyebutkan, penyakit menular seksual itu dua kali lebih umum menyerang perempuan dalam kelompok usia lanjut.
Oleh karenanya, perempuan dengan usia di atas 40 diharapkan melakukan skrining, karena dalam banyak kasus tidak ada gejala yang menyertainya.
Seperti dikutip dari sciencedaily.com, seorangahli penyakit menular di Johns Hopkins University School of Medicine, menyerukan perempuan berusia di atas 40 yang aktif secara seksual melakukan tes rutin terhadap parasit Trichomonas vaginalis.
"Kami biasanya berpikir penyakit menular seksual lebih umum di kalangan muda. Tapi hasil studi kami dengan jelas menunjukkan bahwa dengan trikomonas, sementara banyak anak muda yang terjangkit, lebih banyak lagi perempuan lebih tua yang terinfeksi,'' ujar peneliti senior studi Charlotte Gaydons.
''Infeksi Trikomonas cukup diobati dengan antibiotik. Dan angka-angka tinggi ini benar-benar menyarankan perempuan yang lebih tua untuk menjalani skrining oleh dokter keluarga dan ahli kandungan selama check-up rutin, untuk memastikan mereka tidak terinfeksi dan tidak sengaja menyebarkannya ke orang lain,'' ujar Gaydos yang juga profesor di Johns Hopkins University School of Medicine.
Secara keseluruhan, hasil survei menunjukkan bahwa 8,7% dari seluruh perempuan positif terinfeksi penyakit menular seksual. Dalam penelitian terdahulu, tingkat infeksi keseluruhan diperkirakan kurang dari 4%.
Dalam studi terbaru, tingkat infeksi diketahui sebesar 8,5% pada perempuan berusia 18 dan 19 tahun, menurun sedikit menjadi 8,3 % untuk perempuan berusia 20-an tahun.
Gaydos menyatakan, pengujian perlu dilakukan untuk mencegah penularan parasit. Sebab, beberapa perempuan yang terinfeksi dan sebagian besar lelaki yang terinfeksi tidak menunjukkan tanda-tanda penyakit, seperti pembuangan cairan dari vagina atau penis, iritasi saat buang air kecil dan gatal pada alat kelamin.
Jika tidak diobati, trikomoniasis dapat menyebabkan masalah kesehatan yang parah. Infeksi trikomonas terkait erat dengan koinfeksi dengan HIV, mengurangi penularan virus penyebab AIDS.
“Trikomoniasis juga dapat menyebabkan peradangan vagina, utera, dan leher rahim sampai radang panggul. Pada perempuan hamil, infeksi ini diketahui dapat menyebabkan persalinan prematur dan menghasilkan bayi dengan berat lahir rendah,” pungkasnya.inilah.com
Posted by damm11
on 11.44.
Filed under
Gaya Hidup
.
You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0