Pria Bersimbah Darah di Pangkuan Istri
breaking news 09.30KARTARAHARJA – Sekitar enam perampok sadis beraksi di Tulangbawang Barat kemarin (14/7) pukul 02.00 WIB. Sebelum menggasak uang tunai sebesar Rp102 juta dan perhiasan emas senilai Rp10 juta, pelaku menembak dada kanan dan kiri korban Pairin (50), warga Kampung Kartaraharja, Kecamatan Tulangbawang Udik.
Selain itu, pelaku juga sempat mengancam akan membakar Suprih (45), istri Pairin, dan anaknya Linda (12), ketika korban bungkam ditanya tempat penyimpanan hartanya. Pengumpul getah karet tersebut akhirnya pasrah ketika pelaku menyiram tubuh istri dan anaknya dengan minyak makan satu ember.
Kepala Kampung Kartaraharja Rudiyanto menuturkan, meski berhasil merampas harta Pairin, seorang pelaku mengalami luka serius akibat korban sempat menusukkan tombak ke bagian perutnya. ’’Kami lihat ceceran darahnya. Pelaku diperkirakan lari ke arah belakang,’’ papar Rudi dan warga lainnya saat ditemui Radar Lampung di rumah korban kemarin pagi.
Darsin (46), ketua RT 24 Kampung Kartaraharja yang juga salah satu tetangga dekat korban, menjelaskan bahwa saat itu enam pelaku mengetuk pintu rumah Pairin. Karena tidak dibuka, empat dari enam pelaku mendobrak pintu menggunakan godem (martil besar). ’’Buka pintu, kalau tidak akan saya tembak,’’ ujarnya menirukan suara pelaku.
Selanjutnya diterangkan Darsin, karena menolak menunjukkan tempat penyembunyian uang, istri korban yang dalam posisi disandera, ditendang pelaku di bagian hidungnya. ’’Setelah berhasil membawa uang, emas, dan rokok, pelaku yang menggunakan senpi tiga orang, godem satu orang, serta dua pelaku lainnya menyudahi aksinya, kemudian lenyap ditelan gelapnya malam,’’ jelas dia.
Karena khawatir terjadi sesuatu, Darsin langsung menghampiri rumah korban. Ia melihat Pairin sudah bersimbah darah di pangkuan istrinya. Korban lantas dibawa ke rumah sakit.
Saksi lainnya, Jupri (25), yang rumahnya terletak di samping rumah korban menerangkan, ia mematikan TV pada pukul 00.30. ’’Saya kembali terjaga setelah mendengar teriakan para pelaku yang mengancam akan menembak korban kalau tidak membuka pintu. Karena takut, saya tidak berani keluar, dan saya hanya mengintip dari dapur rumah,’’ ujarnya.
Beberapa menit setelah kejadian, ratusan warga bersama anggota Polsek Tuba Udik langsung melakukan pengejaran. Alhasil, mereka hanya menemukan ceceran darah segar. Selain itu di perkebunan karet sekitar 200 meter dari tempat kejadian perkara (TKP), warga dan anggota polisi hanya menemukan celana jins panjang dan celana dalam yang berlumuran darah. Juga ditemukan sepatu, topi, satu unit handphone, godem, dua proyektil peluru, dan dua amunisi yang tercecer.
Kapolsek Tuba Udik AKP A. Tholip mengatakan, sekitar 10 menit setelah kejadian, pihaknya langsung meluncur ke lokasi. ’’Kami sempat melakukan pengejaran, namun nihil,’’ ujarnya.
Paginya, pukul 06.00, Pairin dibawa ke Rumah Sakit Urip Sumoharjo (RSUS) Bandarlampung. Sebelumnya, dia sempat dibawa ke RS Harapan Bunda Bandarjaya, Lampung Tengah.
Ditemui di ruang Kenanga 2 RSUS, Pairin menceritakan bahwa ia terbangun dari tidur ketika pelaku memecahkan kaca depan rumahnya. ’’Tiba-tiba saya ditembak saat mau melihat kaca depan yang dipecahkan,’’ ujarnya.
Pairin mengatakan tidak mengenal satu pun dari pelaku yang merampok rumahnya. Namun, ia curiga dengan seorang pelaku yang menutup wajahnya dengan sarung tangan, sementara yang lain tidak. Ketika ingin mengenali ciri-ciri pelaku, ia selalu ditendang, bahkan sampai dipukul dengan godem hingga tersungkur.
’’Yang masuk ke rumah empat orang. Tetapi kayaknya lebih dari empat orang pelakunya karena di luar juga ada yang berjaga-jaga,’’ paparnya.
Perampok Pegadaian
Tim gabungan Polda Lampung dan jajarannya berhasil meringkus para pelaku perampokan yang beraksi di kantor Unit Pegadaian Sukarame, Bandarlampung, Selasa (5/7) lalu. Meski demikian, para pejabat polda masih bungkam terkait kronologis maupun berapa jumlah perampok yang berhasil diringkus.
Kapolda Lampung Brigjen Sulistyo Ishak bahkan bertanya balik saat dihubungi Radar Lampung melalui sambungan telepon. ’’Anda kata siapa? Tahu dari mana?’’ tanyanya.
Mantan Wakapolda Kalimantan Tengah itu menyatakan, sampai kemarin dirinya belum mendapatkan laporan resmi dari lima tim gabungan yang ditugasi mengejar para perampok tersebut. ’’Tim masih berusaha melacak dan mengembangkannya,’’ tutupnya.
Senada disampaikan Kapolresta Bandarlampung Kombespol Guntor F. Gaffar. Alumnus Akademi Kepolisian tahun 1988 itu juga menyatakan hal yang sama. ’’Para perampok tersebut masih dilacak oleh anggota di lapangan,’’ ujarnya saat ditemui di depan Masjid Al-Ikhlas Bhayangkara Mapolda Lampung kemarin.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Lampung Kombespol Mahavira Zen juga menyatakan pendapat serupa. ’’Semua tim masih melacaknya,’’ ujarnya saat dicegat di depan ruang kerjanya saat akan pulang kerja kemarin sore.
Begitu juga dengan Kabidhumas Polda Lampung AKBP Sulistyaningsih. Perwira menengah polisi ini juga mengaku petugas masih berada di lapangan untuk melacak keberadaan para perampok.
Pernyataan empat pejabat Polda Lampung itu berbanding terbalik dengan fakta yang berada di lapangan. Informasi yang dihimpun koran ini kemarin, polisi sudah meringkus lebih dari tiga perampok.
Satu perampok diringkus di Kotabumi, Lampung Utara, dengan nama Fahrul (31), warga Kampungbaru, Kotabumi. Dia ditangkap kemarin siang. Polisi juga menghadiahinya timah panas di paha kanan. Saat itu turut diamankan satu kilogram emas dari tangannya.
Fahrul sempat dibawa beberapa lelaki berbadan tegap ke Rumah Sakit Umum Daerah dr. Hi. Abdul Moeloek (RSUDAM) Bandarlampung menggunakan mobil Xenia BE 2082 TZ sekitar pukul 15.45 WIB. Setelah sekitar 30 menit berada di ruang observasi, Fahrul kembali dimasukkan bagasi Xenia itu dan dibawa pergi, diikuti sebuah mobil Kijang Krista nopol B 1210 YEN.
Sementara, tim lainnya yang mengejar sampai Provinsi Bangka-Belitung (Babel) juga berhasil meringkus lebih dari dua pelaku perampokan. ’’Ya benar, tim yang mengejar di Babel, yang dipimpin oleh Kasatreskrim Polresta Bandarlampung Kompol Takdir Mattanete juga berhasil meringkus perampok Pegadaian. Jumlahnya saya tidak tahu benar, tetapi yang pasti lebih dari dua perampok,’’ ujar sumber tepercaya Radar Lampung di kepolisian kemarin.
Sayang, sampai kemarin Takdir belum berhasil dihubungi. Pesan singkat yang dikirimkan ke ponselnya juga tidak dibalas.
Diketahui, enam perampok bersenjata api beraksi di kantor Pegadaian di Jl. Pulau Legundi, Sukarame, Selasa (5/7) lalu pukul 04.00 WIB. Selain merusak pintu utama kantor dengan las listrik, perampok melumpuhkan Yopi Suhaili (34), satpam setempat, dan menyandera Hanafi, warga yang melintas saat perampokan terjadi.
Perampok berhasil membawa kabur uang tunai Rp64.805.300, dua BPKB sepeda motor, dan barang jaminan perhiasan emas 765 potong. ’’Total kerugian senilai Rp2,8 miliar,’’ terang Kapolresta kala itu.radarlampung.co.id
Posted by damm11
on 09.30.
Filed under
breaking news
.
You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0