Rombongan Monyet Teror Rumah Sakit di India

Posted by damm11 breaking news 19.56

INDIA - Kerumunan monyet di India dalam beberapa pekan terakhir merisaukan pasien dan perawat di rumah sakit negara tersebut. Monyet-monyet tersebut kerap kali mengerubuti bangsal.
Bangsal untuk pemulihan pasien, kini sering diserang monyet, menyambar makanan, meneror staf medis, dan bermain-main dengan peralatan yang sensitif.

Mereka juga menciptakan kekacauan yang luar biasa di ruang operasi, ketika diusir oleh staf keamanan rumah sakit, hewan ini malah bersembunyi di langit-langit kemudian muncul kembali.
"Beberapa monyet membuat jalan mereka ke dalam bangsal. Setidaknya setiap minggu terjadi satu kasus gigitan monyet yang dilaporkan di rumah sakit," kata Debjyoti kepala Karmakar dari asosiasi dokter setempat seperti yang dikutip dari telegraph.co.uk.

Juru bicara AIIMS YK Gupta, mengatakan bahwa rumah sakit telah mempekerjakan dua lutung abu-abu jenis lain yang lebih besar dari monyet untuk mengejar monyet-monyet 'perampok' menjauh dari bangsal dan daerah pemukiman.
Ironisnya, kantor Mr Gupta pun malah dijarah seekor monyet yang berkeliaran ketika tempat tersebut sedang kosong.

sebelumnya, sempat ada upaya untuk membersihkan rumah sakit dari binatang primata tersebut. Tetapi, usaha tersebut terbentur dengan sentimen agama yang mayoritas masyarakatnya beragama Hindu yang mengaitkan monyet dengan dewa Hanuman.
Puluhan juta orang India mengunjungi kuil-kuil Hanuman setiap Selasa dan mencoba untuk menjebak atau menakut-nakuti orang mana kala monyet dipukuli atau diusir.

Sebaliknya, sebagai sebuah isyarat menguntungkan, kerabat dan teman menyertai pasien ke rumah sakit secara teratur memberi makan monyet berharap "tuhan" akan mempercepat pemulihan mereka.
Selama bertahun-tahun semua jendela AIMS telah dilengkapi dengan kawat meshing setelah ditemukan di bangsal pasien ada monyet yang bermain dengan impusan atau alat tetesan transfusi darah.
Selain itu, monyet ini pun berani menyerang dokter dan perawat di koridor rumah sakit.tribunnews.com