Terungkap..Sindikat Sekolah Keperawatan Palsu di AS
breaking news 11.11
Dalam aksinya, sindikat ini berhasil menipu mahasiswa hingga USD6 juta atau setara dengan Rp51,1 miliar (Rp8. 517 per USD). Bahkan, beberapa sekolah berkoordinasi dengan program pendidikan keperawatan di Jamaika untuk memberikan dokumen palsu. Seperti dikutip dari AP, Jumat (22/7/2011), kebanyakan korban penipuan adalah imigran asal Karibia.
Jaksa Agung Eric T. Schneiderman menyatakan, sindikat ini ada di lima sekolah di Brooklyn, Queens, dan Long Island. Schneiderman menambahkan, sebelas orang yang memiliki dan menjalankan aksi kejahatan didakwa atas tuduhan pencurian dan penipuan. Sementara delapan orang yang terkait dengan sindikat telah ditangkap dalam aksi penggerebekan. Tiga orang sisanya masih dalam pencarian.
Surat dakwaan menyebut, salah satu terdakwa mengklaim mahasiswa yang menyelesaikan program di kampusnya akan memenuhi syarat untuk mengambil Ujian Keperawatan New York State. Ini berguna agar mereka bisa mendapat lisensi menjadi perawat. Padahal, kampus-kampus ini tidak diizinkan untuk beroperasi sebagai sekolah keperawatan di New York.
Disebutkan, mahasiswa harus membayar biaya tinggi. Mereka membayar USD7 ribu atau setara dengan Rp59,6 juta hingga USD20 ribu atau sebesar Rp170,3 juta untuk biaya kuliah. Kejahatan di dunia pendidikan ini terungkap berkat penyelidikan rahasia yang melibatkan jaksa dan Kementerian Pendidikan, sejak 2006.
Tahun lalu, salah satu sekolah, Envision Reviews Center di Brooklyn, digugat oleh dua lusin mahasiswanya atas tuduhan penipuan. Mereka menuntut kampus karena menerima ijazah palsu.
“Para siswa, yang merupakan kelas pekerja, sebagian besar dari mereka adalah imigran, yang menabung setiap sen dan menghabiskan uang untuk sekolah," kata penasehat hukum untuk para mahasiswa, Jamie Andrew Schreck.
Kejaksaan Agung menyatakan empat sekolah telah ditutup dan pihak berwenang sedang berupaya untuk menutup sekolah kelima.okezone.com
Posted by damm11
on 11.11.
Filed under
breaking news
.
You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0