Trenggiling Marak Diselundupkan, Ternyata Sisiknya Untuk Bahan Shabu
breaking news 13.53

Demikian disampaikan oleh Dirjen Bea dan Cukai Agung Kuswandono saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (12/7/2011).
"Jadi sudah ketemu sisik melik (Jawa: penyebab) kenapa trenggiling diburu. Sisik trenggiling bisa jadi bahan pembuatan narkoba jenis shabu," ujarnya.
Bahkan harga sisik hewan tersebut dijual dengan harga US$ 1.
Agung menyebutkan biasanya daging trenggiling ini dieskpor melalui Pelabuhan Belawan dan Tanjung Priok, serta Bandara Soekarno Hatta dari daerah-daerah di Jawa dan Sumatera.
Dalam kesempatan tersebut, Agung menyebutkan pihaknya berhasil menegah 500 kg daging trenggiling di Bandara Soekarno Hatta pada 2 hari lalu. Setelah ditelusuri, terdapat sekitar 1,2 ton daging trenggiling.
"Jadi total ada 1,7 ton daging trenggiling yang berhasil diselamatkan untuk diekspor," kata Agung.
Menurut Agung, daging trenggilin tersebut ditahan untuk diekspor karena merupakan hewan endemik yang hanya dimiliki Indonesia. Harga daging ini berkisar Rp 200-250 per ekor, tetapi ketika telah diproses menjadi makanan maka harganya bisa mencapai Rp 1-2 juta.
"Kalau sudah dimasak di negara seperti China dan Korea, harganya bisa mencapai Rp 1-2 juta," tukasnya.finance.detik.com
