Gempa Jepang, Termahal dalam Sejarah
breaking news 12.30
Jumlah kerugian untuk enam bulan pertama saja sudah mencapai US$265 miliar atau sekitar Rp2.271 triliun, mengalahkan catatan kerugian akibat bencana alam Badai Katrina pada tahun 2005 yang hanya menghabiskan US$220 miliar dan memakan korban jiwa sebanyak 1.800. Untuk diketahui, APBN Indonesia baru lewat sedikit dari Rp1.000 triliun.
Namun dalam hal kerugian asuransi, gempa bumi Jepang hanya menghabiskan US$30 miliar, yang berarti masih di bawah Badai Katrina.
Akan tetapi, jumlah kerugian gempa bumi Jepang lebih dari lima kali lebih tinggi jika dibandingkan 10 tahun terakhir. Kerugian perusahaan asuransi dari asuransi dan reasuransi adalah sekitar US$60 miliar, hampir lima kali rata-rata sejak tahun 2001.
Gempa 9 skala Richter yang terjadi pada 11 Maret 2011 silam di Jepang tak hanya menyebabkan kerugian 210 miliar euro, tetapi juga korban jiwa 15.500 orang. Hal inilah yang menjadikannya sebagai bencana alam termahal yang telah tercatat selama usia bumi.
Menurut Munich Re, akumulasi ekstrim dari sebuah bencana alam pada enam bulan pertama sangat jarang terjadi karena biasanya kerugian enam bulan pertama lebih rendah dari enam bulan terakhir. Hal ini disebabkan oleh adanya badai di Atlantik Utara dan topan di Pasifik.
Bencana alam termahal pada tahun 2011 berikutnya adalah gempa bumi yang mengguncang Christchurch, Selandia Baru, pada Februari silam. Gempa bumi tersebut menyebabkan kerugian sebesar US$20 miliar.
Sementara kerugian gempa dan tsunami di Aceh pada Desember 2004, seperti dicatat Bank Dunia adalah US$4,5 miliar. Bencana itu menyebabkan hampir 200 ribu orang tewas, dan sejumlah infrastruktur di sepanjang pantai barat Aceh hancur.vivanews.com
Posted by damm11
on 12.30.
Filed under
breaking news
.
You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0