Tanyakan Pungutan, Anak ini Dikeluarkan dari Sekolah
breaking news 12.50Bekasi: Seorang siswa Sekolah Dasar (SD) di Bekasi dikeluarkan dari sekolah setelah orang tua mempertanyakan uang pungutan kepada kepala sekolah. Karena merasa diperlakukan semena-mena orang tua siswa tadi melaporkan masalah ini ke pelaksana tugas Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi.
Siswa yang dikeluarkan itu bernama Baruji Sago Allail yang bersekolah di SD Negeri I Jatimelati, Kota Bekasi. Yuhendril, orangtua Baruji, mengatakan saat ini anaknya duduk di kelas tiga. Namun sejak Baruji di kelas satu, guru sering menarik pungutan kepada siswa yang besarnya rata-rata Rp 50 ribu. Alasannya uang itu untuk membayar iuran listrik dan bangku.
Awalnya Yuhendril menuruti saja permintaan dari sekolah. Belakangan ini dia mulai kritis dan merasa keberatan dengan pungutan itu. Sehari-hari dia bekerja sebagai kuli panggul di Pasar Raya Tanah Abang. "Penghasilan saya tidak cukup kalau harus banyak membayar ke sekolah," ujarnya.
Saat Baruji naik kelas tiga, Yuhendril baru berani mempertanyakan pungutan-pungutan itu. Dia datang ke sekolah anaknya dan menemui kepala sekolah. Sayang, bukan jawaban yang diterima Yuhendril. Pada 18 Juli 2011, dia menerima surat yang ditandatangai Kepala SDN Jatimelati, Jojo Spd. Isi surat bernomor 421.2/44/SD-028/VII/2011.
Isi surat itu antara lain menyebutkan bahwa pihak sekolah menilai Baruji tidak betah belajar di SD Jatimelati. Untuk itu sekolah membuatkan rekomendasi kepada orang tua Baruji untuk memindahkan anaknya ke sekolah lain. "Dalam surat dituliskan juga, Baruji mengajukan pindah sekolah dengan alasan tidak percaya pada guru," kata Yuhendril.
Yuhendril menduga, anaknya dikeluarkan karena dia protes soal pungutan-pungutan itu. Awalnya Baruji tetap nekat datang ke sekolah dan masuk kelas. Namun guru tidak mau mengajar jika Baruji tidak keluar dari kelas.
Sejauh ini Kepala Sekolah SD Jatimelati dan guru-guru belum mau menemui wartawan untuk menanggapi masalah ini.tempo.co
Posted by damm11
on 12.50.
Filed under
breaking news
.
You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0
sekolah brengsek