Usia 70 Tahun, Nenek Masuk Sekolah Dasar
Aneh dan Unik 22.04Arifa Malaysha, seorang nenek 70 tahun kembali bersekolah, ia tidak peduli sama sekali untuk duduk di bangku kelas bersama dengan temannya yang masih anak-anak di sebuah sekolah di desa Jaba di bagian utara Tepi Barat.Palestina.
Kerutan di wajah dan tangan Malaysha tidak pernah menghentikan ambisinya untuk belajar membaca dan menulis dari awal sejak dia putus sekolah untuk menjaga keluarganya dalam mencari nafkah.
"Saya beruntung kehilangan pendidikan saya ketika saya masih muda karena kondisi hidup yang keras. Saya tidak pernah keberatan untuk pergi ke sekolah, bahkan setelah saya sangat tua, saya ingin untuk mengimbangi diriku sendiri dan mendapatkan pendidikan saya lagi," kata Malaysha yang saat ini masih duduk di kelas satu.
Sebelum resmi bergabung dengan kelasnya, Malaysha menerima pelajaran keaksaraan di sebuah sekolah desa dekat Jenin di utara Tepi Barat selama tiga tahun. "Saya sangat senang ketika sekolah malek diresmikan di desa kami bagi perempuan untuk belajar membaca dan menulis. Saya tidak bisa percaya bahwa suatu hari saya akan mampu membaca dan menulis seperti orang-orang terdidik lainnya," kata Malaysha.
Terdengar sangat bangga pada dirinya sendiri, ia berkata "Saya berhasil mempelajari huruf Arab dan bagaimana membaca dan menulis dalam waktu dua bulan saja," kata Malaysha, menambahkan bahwa ia juga sekarang tahu beberapa matematika dasar dan geometri.
Para Statistik Palestina Biro Pusat mengatakan dalam sebuah laporan terbaru bahwa tingkat buta huruf di wilayah Palestina telah turun dari 13,9 persen pada 1997 menjadi 5,4 persen pada 2009.
Setelah sekolah malek, sebuah program untuk mendidik perempuan buta huruf di desa 'Jaba, Malaysha memutuskan untuk bergabung dengan sekolah biasa dan dia tidak pernah merasa malu untuk duduk bersama dengan anak perempuan tujuh tahun yang seusia cucunya, demi melanjutkan pendidikan. "Saya adalah wanita pertama di desa yang memiliki inisiatif untuk mendaftar di sebuah sekolah resmi karena saya selalu haus untuk pendidikan."katanya.
Arifa Malaysha tinggal di sebuah rumah kecil di atas sebuah gunung Debroon, Penghasilannya tergantung pada membuat guci keramik untuk mendukung biaya hidupnya.
"Jika saya pergi ke sekolah ketika aku masih muda dan mendapatkankan sertifikat universitas, hidup saya tidak akan seperti itu," kata Malaysha, sementara sekarang saya membuat guci keramik.
Malaysha mengatakan usia tidak pernah menjadi kendala bagi pendidikan. "Pria, wanita dan anak-anak harus selalu terus belajar karena pendidikan kami untuk meningkatkan kehidupan yang lebih baik," ungkapnya.
Dalam cahaya dari lentera kecil, wanita yang kuat pendiriannya ini terus menulis dan menulis dengan pensil, "Saya hanya ingin belajar secepat mungkin," kata Malaysha, yang bermimpi untuk mempelajari sejarah Palestina dan mengajarkannya kepada anak-anak di desa tentang hal itu.[ada-sih]
Baca Juga :
- Selama 27 Tahun Pria Ini Nyangkut di Cerobong
- Separuh pria Eropa Masih 'saudara' Raja Mesir
- Sepuluh Gua Suci Paling Terkenal di Dunia
- Suling Raksasa Pada Pameran Kridaya 2011
- Tabrakan dengan KA Kecepatan Tinggi, Pria Cacat Ini Selamat
- Testis Palsu Bawa Wanita Ke Persidangan
- Tukang Ledeng Buat Motor Terpanjang di dunia
- Wanita Ini Hampir Kunyah Bakso Saus Kondom
- Wanita Jepang Paling Panjang Umur
- Wanita ini Melahirkan Di tengah Kemacetan Jalan
- Warisan Alexander McQueen Jatuh ke Tangan Anjing Piaraannya
- Website Khusus Para Rampok Dan Maling
- Wow, Perahu Ini Bisa Dilipat
- Wow..Angin Kencang, Air Terjun Ini Membalik Arah
- Wow..Usia 18 tahun Gadis ini samai Tinggi Peter Crouch
- Yang Lenyap di Segitiga Bermuda (Foto)
Posted by damm11
on 22.04.
Filed under
Aneh dan Unik
.
You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0