Kejanggalan di Balik Penangkapan Nazarudin
breaking news 01.05
JAKARTA - Pengusutan kasus Nazarudin kian hari kian mengkhawatirkan, sebab banyak sekali kejanggalan dan ketertutupan yang terjadi sejak kabar tertangkapnya Nazarudin di Kolombia dirillis ke media massa.
Kejanggalan tersebut antara lain, tidak adanya informasi yang akurat tentang dengan siapa Nazarudin ketika tertangkap di Kolombia. Awalnya Nazarudin dikabarkan seorang diri, namun kemudian muncul isu Nazarudin berada di Kolombia bersama istri dan sepupunya.
Kejanggalan berikutnya adalah soal komposisi tim penjemput Nazarudin ke Kolombia. Siapa saja yang berangkat ke sana, dan apa yang dilakukan di sana.
“Komposisi tim Penjemput ini cukup penting untuk diketahui agar publik tahu bahwa tidak ada deal-deal tertentu yang dilakukan oleh tim penjemput dengan Nazarudin soal penanganan kasus ini,” ujar Juru Bicara Serikat Pengacara Rakyat Habiburokhman dalam siaran persnya kepada okezone di Jakarta, Jumat (12/8/2011).
Kejanggalan ketiga adalah simpang-siurnya kabar keberangkatan Nazarudin kembali ke Indonesia. Paling tidak sampai Jumat siang, Duta Besar Indonesia untuk Kolombia tidak berani memastikan kabar kepulangan Nazarudin tersebut.
Padahal beberapa pihak sudah memastikan keberangkatan Nazarudin ke Indonesia. Patut diduga bahwa ketidakjelasan kepulangan Nazarudin ini dimaksudkan untuk menutupi komposisi tim penjemput Nazarudin.
“Banyaknya kejanggalan dan ketertutupan informasi tersebut patut disesalkan, karena seharusnya sampai batas-batas tertentu publik berhak mendapatkan informasi yang jelas tentang masalah Nazarudin ini,” sesalnya.
Keterbukaan informasi jalannya suatu proses hukum kepada publik, menurut Habiburokhman, sangatlah penting untuk meyakinkan publik bahwa memang tidak ada penyimpangan atau bahkan rekayasa dalam penangan kasus tersebut.
“Kita tentu tidak ingin kasus Nazarudin ini akan berjalan seperti kasus Antasari, kasus Gayus Tambunan, dan kasus Susno Duaji yang terkesan sekali dibonsai untuk melindungi pihak-pihak tertentu,” tandasnya.
Dia menambahkan, kekhawatiran publik atas penanganan perkara ini semakin membesar karena praktis tidak ada satupun institusi penegak hukum termasuk KPK yang mendapatkan kepercayaan penuh dari masyarakat .
Jika sebelumnya masyarakat cukup percaya pada KPK untuk menangani kasus-kasus yang penting, saat ini kepercayaan tersebut sudah sangat jauh menurun. Penyebabnya tak lain adalah ksasus dugaan pelanggaran kode etik yang melibatkan beberapa petinggi KPK. Terlebih lagi dugaan pelanggran Kode Etik tersebut justru menyangkut pertemuan pejabat-pejabat KPK dengan Nazarudin.
“Perlu kami tekankan bahwa saat ini sudah sangat sulit bagi pemerintah untuk kembali meraih kepercayaan publik. Seruan Presiden SBY dan beberepa petinggi Demokrat agar pengusutan kasus Nazaruddin dilakukan secara terbuka terkesan hanya merupakan retorika normatif belaka. Sebab faktanya kejanggalan dan ketertutupan justru terjadi sejak awal tertangkapnya Nazaruddin,” tandasnya.[okezone.com]
Baca Juga :
- Selama 25 Tahun, Polisi Inggris Simpan Organ Korban Pembunuhan
- Selesai Tarawih, Bermain Bola Api
- Sewakan Anak untuk Ngemis Bisa Dipidana !
- Simpanse Aniaya Wanita Hingga Wajahnya Rusak
- Step Vaessen: Kekerasan di Indonesia "Didalangi" Oleh Mantan Jenderal
- Suku Amazon Yang Hilang Kembali Terlihat
- Sule Terancam Pidana 10 Tahun Penjara
- Tak Datang Di Pernikahan, Mempelai Wanita Didenda
- Tak Mau Bayar Hutang, Ibu Sewa Pembunuh Bayaran Untuk Bunuh Anaknya
- Takut Dipukuli, 2 Pilot dan Kru GA-611 Ngumpet di Hotel
- Tengkorak Wanita Korban Pembunuhan di Tahun 1946 ditemukan
- Terjadi Kebakaran di Kutub Utara
- Teroris Ini Ternyata Pernah Operasi Plastik
- Tersangka Polisi Dikeroyok Keluarga Korban
- Tubuh penyelam yang hilang selama 17 tahun ditemukan di Danau Tahoe
- Usai Melahirkan, Ira Merangkak dari Semak-semak
- Wah..Ada Tikus Hidup Di Dalam Plastik Roti
Posted by damm11
on 01.05.
Filed under
breaking news
.
You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0