Obat Malaria Terbaru Diperkenalkan ke Nigeria
Gaya Hidup 08.57Artequick, obat baru antimalaria dan generasi keempat terapi campuran yang berdasarkan Artemisinin yang dikembangkan di Cina, diperkenalkan di Lagos, Nigeria, Kamis (4/8), guna menangani penyebaran penyakit itu di negara paling padat di Afrika tersebut.
Obat itu, yang dikembangkan oleh Guangzhou University of Chinese Medicine, lebih efisien, tak terlalu beracun dan lebih bersahabat pada pasien dibandingkan obat tradisional antimalaria, demikian laporan Xinhua, Jumat (5/8).
Lebih dari 95 persen parasit dibunuh dalam waktu 24 jam setelah seseorang menggunakan Artequick, kata seorang profesor medis dari universitas tersebut, Song Jianping .
Obat itu telah mengurangi prevalensi malaria di Pulau Moheli di Kepulauan Komoro di Afrika timur jadi kurang dari dua persen dari 23 persen sejak proyek pengendalian malaria dilancarkan oleh universitas tersebut pada 2007.
Malaria merenggut lebih dari satu juta jiwa setiap tahun di seluruh dunia, terutama anak-anak Afrika yang berusia di bawah lima tahun, kata Organisasi Kesehatan Dunia.[liputan6.com]
Baca Juga :
- Ada Baju Harga Rp.1000 di Palembang
- Afsel Luncurkan Kereta Cepat
- Akibat Penyakit Kuku dan Mulut, 70 Warga Vietnam Tewas
- Artis Herman Felani di Tangkap KPK
- Austria Bangun Museum Arnold
- Bambu dan Kentang Antar Pelajar Indonesia Juara
- Bandara Ngurah Rai Siap Sambut Hillary Clinton
- Beginilah Detik-detik Insiden Tornado Dufan
- Bejat, Pengawal PM Israel Paksa Wartawan Lepas Bra
- Berkat Keberanian Pemilik Toko, Dua Perampok Ini Tertangkap
- Biadab, Bocah Diculik dan dicincang gunakan Mesin Penghalus Daging
- Bocah 12 Tahun Tewas Tertimpa Gawang,
- Bom Meledak di Oslo, Dua Tewas, Delapan Cedera
- Bom di Oslo, Kepala Wanita Ini Tertembus Kayu
- Bunuh 11 Wanita, Eks Marinir AS Divonis Mati
- Bush Jelaskan Reaksinya Tentang Tragedi 11 September
- Cadangan Emas Sebanyak 6.605 kg ditemukan di Sumut
- China Tangkap 369 Penyelundup Manusia
Posted by damm11
on 08.57.
Filed under
Gaya Hidup
.
You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0